Pages

Jumat, 30 Juni 2017

Resume Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu,  tunagrahita,  tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka.

Resume Paedagogi dan Andragogi

Di mata kuliah Psikologi pendidikan, saya mempelajari mengenaik Paedagogi dan Andragogi, berikut hasil dari rangkuman saya .

A. Lingkup Aplikasi dan Isu-isu Andragogi
            1. Lingkup Aplikasi
Baik secara konseptual maupun praktikal, andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill) seperti pengembangan manajemen. Dengan demikian aplikasi andragogi berlaku diruang-ruang khusus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan profeesional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain. Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogi dengan desain pelatihan seperti berikut ini : 
(a) Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya perintah tertentu, fungsi, operasi, dan lain-lain. (b) Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal. Kegiatan belajar harus berada dalam konteks tugas umum yang akan dilakukan. (c) Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus, memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.

Asumsi – asumsi Knowles bagi pembelajaran orang dewasa :
a. Kebutuhan untuk tahu. Peserta didik atau pelajar dewasa perlu mengetahui mengapa mereka harus mempelajari sesuatu sebelum melakukan untuk mempelajarinya.
b. Konsep diri. Peserta didik atau pelajar dewasa harus bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri dan harus diperlakukan sebagai diri pribadi yang mampu menentukan arah dirinya.
c. Peran pengalaman belajar. Peserta didik atau pelajar dewasa memiliki berbagai pengalaman hidup yang merupakan sumber terkaya baginya untuk belajar. Namun demikian, pengalaman itu diilhamidengan bisa atau prasangka.

Resume Pengelolaan kelas


Selamat pagi, kali ini saya akan membagikan informasi mengenai pengelolaan kelas, semoga bermanfaat J
Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif? Managemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran yang aktif,pemikiran, dan kontruksi pengetahuan sosial. Secara histoties, dalam managemen kelas,guru dianggap sebagai pemandu,koordinator dan fasilitator.